Jangan Sampai Olahraga Justru Membawa Petaka! Ini Kunci Olahraga Yang Benar Berdasarkan Usia
Rubrik-sehat.com ~ Tubuh
yang sehat didapat dari berolahraga. tapi jika salah melakukannya, malah
menjadi bahaya bagi fisik kita sendiri. Pasalnya, sudah banyak kasus setelah
olahraga, mereka malah meregang nyawa.
Hal ini dikarenakan ancaman gagal jantung yang menjadi penyebab antara olahraga dan kematian.
Berikut kiat olahraga yang dibedakan sesuai usia, agar olahraga tak membawa petaka:
Hal ini dikarenakan ancaman gagal jantung yang menjadi penyebab antara olahraga dan kematian.
Berikut kiat olahraga yang dibedakan sesuai usia, agar olahraga tak membawa petaka:
1.
Usia 20-an
Kategori ini sering dikatakan sebagai puncak metabolisme
manusia. Karena, pada masa ini seluruh fungsi tubuh kita bekerja dalam
kapasitas optimal. Pada usia ini juga atlet profesional mencapai puncak
kariernya karena menekuni olahraga dengan kadar stop and go yang tinggi.
Pilihan latihan:
- Apa pun pilihan jenis olahraganya, tak masalah baik olahraga high impact, low impact, maupun yang bersifat kompetitif sekalipun.
- Sebaiknya, pilihlah jenis olahraga yang kita sukai.
- Berlatihlah sebaik mungkin agar terhindar dari inefisiensi saat berolahraga.
- Sesekali latihlah kelenturan otot dan sendi.
- Jangan pula melakukan peregangan dan pendinginan pasca latihan.
2.
Usia 30-an
Usia yang menginjak 30 paling rentan terhadap bahaya saat
berolahraga. Sebab banyak dari kita menganggap kalau tubuh masih sebugar di
usia 20-an. Padahal, fungsi organ tubuh telah banyak mengalami perubahan.
Seperti, bantalan antar ruas tulang punggung yang menunjukan gejala penipisan.
Pilihan latihan:
- Sebaiknya kita perlu lebih selektif dalam memilih olahraga di usia ini.
- Jenis olahraga yang bisa dilakukan adalaj bersepeda, berlari di atas treadmill, atau berenang jarak menengah.
- Boleh juga untuk menekuni olahraga yang baik untuk tulang, seperti yoga, tai-chi, dan pilates.
- Hingga usia pertengahan 30-an, kita masih boleh kok melakukan olahraga yang sifatnya kompetitif.
- Kita perlu mengingat kapasitas tubuh dan mengurangi durasi waktu olahraga.
- Tambahlah waktu untuk menekuni olahraga yang baik untuk sistem kardiovaskular.
3.
Usia 40 - 50an
Di usia ini pilihan olahraga high impact atau bersifat
kompetitif sudah tak memungkinkan, hanya mereka dengan kebugaran fisik yang
ekstra yang mampu melakukannya dengan baik. Sebaiknya, pilihlah olahraga yang
tujuannya untuk menjaga semua fungsi tubuh dengan baik.
Pilihan olahraga:
- Yoga, tai-chi, pilates atau senam kebugaran, merupakan pilihan ideal untuk kategori di usia ini.
- Agar kesehatan kardiovaskular tetap prima, lakukanlah olahraga seperti bersepeda santai, berjalan kaki, atau berenang.
4.
Usia di atas 60
Usia ini, kita wajib ekstra hati-hati. Lakukan aktivitas
fisik sederhana dan tak berbahaya, seperti bejalan, masih bisa memberikan
dampak buruk bila tak dilakukan dengan cermat. Sebab kondisi tulang dan sendi
sudah sangat rentan dan perlu diperlakukan dengan hati-hati. Tetapi, memilih
untuk tidak berjalan juga berbahaya.
Pilihan olahraga:
- Yoga merupakan contoh sederhana, tapi efektif untuk memberi stimulasi fisik bagi tubuh.
- Seorang pakar yoga dunia yang berusia 90 tahun B.K.S Iyengar, masih rutin berlatih yoga 2-3 jam sehari.
- Hasilnya, menurut penelitian medis tubuhnya masih berfungsi normal dan memiliki kemampuan yang mengagumkan.
- Paru-parunya juga masih berfungsi layaknya orang berusia 25 tahun. Hebatnya lagi, ia tak memerlukan bantuan kacamata untuk melihat.
Jika olahraga dilakukan sesuai usia dengan baik dan
benar. Hasilnya tubuh semakin terjaga kesehatannya, alran darah lancar, hati
pun senang. [Rubrik-sehat.com/ Tribunnews]
Sukai Artikel ini
loading...